Tapi gimana jadinya kalau karakter Villains ini di ubah dari yang mukanya jelek abis menjadi karakter yang sinarnya melebihi tokoh utama film ini? Penasaran? Yuk, di lihat gambar berikut ini! :)
Lama ngga bergentayangan di Blog rasanya kangen banget, jari jemariku yang selentik sapu lidi (?) ini udah gregetan pengin sharing sesuatu untuk kalian semua. Tapi apa daya, waktu ngga pernah ramah buat gadis manis semacam aku *plaaak.
Tiada hari tanpa ulangan *dan remidi. Tugas berlembar, udah kayak kitab kuning aja tuh semua tugas kalau ditumpuk jadi satu. Belum lagi harus mikirin Karya Tulis ilmiah sebagai syarat ikut Ujian Nasional 2014. Maklum, udah kelas 12 gini, paling bangkotan senior di sekolah, men.
No no no. Malam ini aku ngga bakal meracuni kalian dengan berbagai manuskrip yang tadi baru saja aku sebutin di atas. Malam ini aku pengin sharing ke kalian, terutama buat wanita muslimah dan shalehah *eaaa. Tadaaaa, cara merawat rambut bagi kalian yang memakai jilbab :)
Memang, kalau kita berjilbab, otomatis rambut kita ngga akan terlihat oleh siapa pun. Tapi sudah menjadi suatu kewajiban bagi kita untuk merawat apa yang telah dianugerahkan Allah SWT. Jadi, terlihat atau pun tidak terlihat, harus tetap kita rawat! Ayo ukhti, dicek ya carannya, trus cuus dipraktekin :)
Sayup sayup kudengar
Rintihan pahit yang tergetar
dari bibir keringmu
Tangisan dari mata sayumu
mengalir jauh hingga dagumu
Malam ini aku mampu menulis larik-larik paling pedih
Menulis, misalnya 'Malam runtuh dan bintang menggigil di kejauhan'
Udara malam berpusar di angkasa dan bernyanyi
Malam ini aku mampu menulis larik-larik paling pedih
Aku pernah mencintainya, dan sesekali dia pernah mencintaiku pula.
Melewati malam-malam seperti ini, aku merengkuhnya dalam pelukanku
Mengecupnya lagi dan lagi, bernaung langit tak berkesudahan
Dia pernah sesekali mencintaiku, dan aku pernah mencintainya pula.
Bagaimana mungkin aku mampu tak mencintai matanya yang dalam dan tenang?
Malam ini aku mampu menulis larik-larik paling pedih
Mengingat aku tak lagi memilikinya, merasakan kehilangan atas dirinya
Mendengar malam yang mencekam, lebih kejam karena ketiadaannya
Dan bait-bait puisi menghujani jiwa layaknya embun menetesi padang rumput
Tak mengapa bila cintaku tak sanggup menahannya
Langit meruntuh, dan dia tak lagi denganku
Begitulah. Di kejauhan seseorang bersenandung. Di kejauhan
Jiwaku amatlah mati karena kehilangannya
Pandanganku mencarinya seakan akan aku akan pergi menuju kearahnya
Hatiku menelusuri keberadaannya, dan dia tak lagi bersamaku
Malam yang sama, memutihkan pepohonan yang sama
Kami, yang dulu satu, kini tak lagi sama.
Aku tak lagi mencintainya, itu pasti. Namun betapa dahulu aku mencintainnya
Suaraku berusaha menggapai angin untuk menghantar suaraku menuju telinganya
Milik yang lain. Dia akan menjadi milik yang lain. Seperti kecupanku memilikinya dahulu.
Suaranya. Tubuh cemerlangnya. Matanya yang bulat meneduhkan.
Aku tak lagi mencintainya, itu pasti. Namun mungkin aku masih mencintainya
Mencintai sungguh mudah, melupakan tak terkira waktunya.
Karena malam-malam seperti ini sebelumnya, aku merengkuh dia dalam pelukanku
Jiwaku sangatlah mati tanpa kehadirannya.
Mungkin ini akan menjadi luka terakhir yang ia ciptakan dan membuatku menderita
Dan inilah bait-bait terakhir yang aku tulis untuknya
Ya, dunia ini sungguh ironis dengan segala kehablurannya
Membiaskan cahaya bermakna ambigu
Membuat aku teersesat di antara persimpangan jalan
Baterai laptop termasuk komponen penting dalam laptop, kalau diibaratkan, processor adalah otak dan baterai adalah jantungnya. Penting sekali menjaga kualitas baterai laptop agar kinerja laptop kita tidak terganggu. Namun, kebanyakan orang *termasuk saya* tidak paham cara merawat baterai laptop yang benar. Setelah blogwalking ke tetangga sebelah, akhirnya saya mendapat serentetan cara yang simpel namun bermanfaat untuk menjaga performa baterai laptop kita. Berikut cara cara menjaga baterai laptop yang baik dan benar :)
Another bledughers poems, karya Ema, anggota muda Teater Bledhug kita yang bawel :D
Muda, karena dia baru masuk teater waktu udah kelas 11, jadi bisa kita
Menurutku Ema ini ratunya galau, tiap kata kata yang keluar dari mulut unyunya ini pasti ngga jauh jauh dari puitisisme *opo iki* dan galauisme, pokoknya hampir mirip gitu deh sama gueh -_-
Karena bakatnya menggalau inilah dia bisa meramu kata kata menjadi puisi yang membuat banyak orang tergigu karena saking jlebhnya si puisi itu, kok aku bisa bilang gitu? ya soalnya aku sering ngalamin si, habis baca puisinya Ema aku langsung mojok meratapi nasib -_-
Tapi puisi yang mau aku angkat ini ngga termasuk puisi galau, masih dini hari gini mbaca puisi galau ya sama aja bunh diri, ck -_-
Daripada kelamaan nglantur yuk di cek sekarang :D
Aku
membuka kelambu dan masuk kedalam kenyamanan kasurku. Memejamkan mataku, merasa
dikuasai oleh rasa lelah setelah seharian mendampingi Hades. Lamarannya
berputar di kepalaku berkali kali.
Hades
bukan pria yang baik untuk semua orang. Jiwanya sudah segelap Tartarus,
begitulah kabar burung yang beredar. Tak pernah dia berbelas kasih kepada roh
roh yang datang ke Underworld. Egois
dan tak berperasaan. Dia menculikku, dan menebar pesonanya padaku hingga aku
terjerat. Dan aku tak bisa menghindar dari perangkapnya yang manis ini.
Aku
terus bergelung dalam kasurku, memikirkan matang matang semua pilihan yang ada.
Dan ternyata, yang ada hanyalah tak-ada-pilihan. Memang benar kata Hades, ibuku
jelas akan menolak bila ia datang kepadanya dan mengatakan ingin menikahiku,
tapi itu kan yang selalu di lakukan ibuku kepada setiap pria yang mendekatiku?
Jadi buat apa aku memikirkan pendapat ibuku?
“..Berhentilah
memikirkan pendapat orang lain, bahagiakanlah dirimu sendiri terlebih dahulu”
Kata
kata Hades terngiang di benakku. Selama ini aku bahagia bersama ibuku. Dia
memberi segala yang aku mau, kecuali cinta dari lawan jenis. Ia ingin agar aku
selalu menjadi miliknya. Dan Hades menawarkan kebahagiaan yang aku dambakan
itu, dengan penuh resiko tentu.
Cintakah
aku padanya? Ya, aku mencintainya. Sejujurnya aku bahagia di sini, bersamanya.
Mulut pembualku awalnya mengatakan kalau aku tak yakin aku akan bahagia di
sini. Semakin bergulirnya waktu, aku semakin tak yakin kalau aku tak bisa
bahagia di sini.
Aku
seperti memiliki dua kepribadian dan dua jiwa dalam satu tubuh. Dilema antara
tetap tinggal atau kembali, yang menyiksaku semakin dalam.
“Aku tak akan
membiarkan hal itu terjadi.”
Hades
tak akan membiarkanku menolak lamarannya atau melepaskanku ke upperworld. Membuat harapanku dapat
kembali semakin sempit. Menjalin hubungan dengannya sebagai kekasih tak sesulit
menjadi pengantin abadinya. Haruskah aku korbankan kemerdekaanku atas upperworld demi dapat berdampingan
dengan pria yang aku cintai?
Sekali kali mbahas cowo cakep ya biar ga galau terus.. *tsaah
Udah berapa hari ini aku sumeng, sejenis demam gitu. Ngiler tiada henti gara gara cowo ini. God, he just sosexy cool :'D
Cowo ini memang ngga setenar Robert Pattinson, tapi tetep aja pesonanya selalu bikin aku mimisan :3
Yang aku suka darinya itu adalah bagian tubuhnya yang paling shining, Yup, mata! Matanya itu lho, tajam tajam gimana gitu, uuhhh, warnanya juga ngga nguatin :3
Nah, sekarang aku kasih liat foto pacar pacarku ini ya, nanti kalian tebak, sebenarnya siapa sih dia :D
Udah berapa hari ini aku sumeng, sejenis demam gitu. Ngiler tiada henti gara gara cowo ini. God, he just so
Cowo ini memang ngga setenar Robert Pattinson, tapi tetep aja pesonanya selalu bikin aku mimisan :3
Yang aku suka darinya itu adalah bagian tubuhnya yang paling shining, Yup, mata! Matanya itu lho, tajam tajam gimana gitu, uuhhh, warnanya juga ngga nguatin :3
Nah, sekarang aku kasih liat foto pacar pacarku ini ya, nanti kalian tebak, sebenarnya siapa sih dia :D
Untuk kamu yang maish terlalu angkuh untuk mengaku kalau kamu sedang jatuh cinta, aku saranin kamu muter salah satu soundtrack Kartun Hercules, I won't Say (I'm in Love), di nyanyikan karakter Meg dan Para Muse, atau Dewi musik kala Yunani Kuno :)
Diam diam meliriknya sesaat,
Berharap dia menatapmu di saat yang bersamaan
Tapi kamu memalingkan wajah padahal dia sudah menatapmu
Sudah berpaling, tapi mencuri pandang lagi
Saat dia sudah tidak menatapmu lagi, kamu menelan kekecewaanmu
Berharap dia menatapmu lagi, kamu berusaha terus mengintainya
Ternyata dia tidak melihat kearahmu lagi
Kamu sunguh kesal tapi tak tahu harus berbuat apa
Tak terduga, ia bangun dari tempatnya dan pergi bersama teman-temannya
Tidak terlihat lagi parasnya yang membuat jantungmu menghangat
Perutmu terasa berisi jutaan kupu-kupu oleh kejadian yang terus berulang ini
Entah apa yang harusnya kamu rasakan
Jengkel karena hanya bisa menaruh pandangan padanya
Bahagia karena kamu baru saja melihat penyemangat hidupmu
Atau mungkin sedih, karena kamu tak pernah bisa mengajaknya berbincang empat mata
Berharap dia menatapmu di saat yang bersamaan
Tapi kamu memalingkan wajah padahal dia sudah menatapmu
Sudah berpaling, tapi mencuri pandang lagi
Saat dia sudah tidak menatapmu lagi, kamu menelan kekecewaanmu
Berharap dia menatapmu lagi, kamu berusaha terus mengintainya
Ternyata dia tidak melihat kearahmu lagi
Kamu sunguh kesal tapi tak tahu harus berbuat apa
Tak terduga, ia bangun dari tempatnya dan pergi bersama teman-temannya
Tidak terlihat lagi parasnya yang membuat jantungmu menghangat
Perutmu terasa berisi jutaan kupu-kupu oleh kejadian yang terus berulang ini
Entah apa yang harusnya kamu rasakan
Jengkel karena hanya bisa menaruh pandangan padanya
Bahagia karena kamu baru saja melihat penyemangat hidupmu
Atau mungkin sedih, karena kamu tak pernah bisa mengajaknya berbincang empat mata
“Bodohkah
aku yang hanya berusaha menjagamu agar tetap di sisiku?” Hades memejamkan matanya
dan menarik nafas pelan, meresap aroma rambutku perlahan dari balik punggungku.
Aku masih memainkan jariku di rambutnya, menikmati hela nafasnya di tiap helai
rambutku. Kita terlihat seperti tanaman rambat yang sedang melilit satu sama
lain, enggan saling melepaskan.
“Caramu
yang aku sesalkan. Secara teknis aku ini kekasihmu, tak bisakah kita saling
terbuka dan mengatakan hal apa adanya, semacam ‘Hai Persephone, bagaimana kalau
kita menengok ibumu yang sedang sekarat menantimu’? atau apa pun yang kau mau,
terserah padamu. Tapi jangan bersikap kekanakan dengan menyimpan semua rahasia
seorang diri.” Aku menggumam.
“Aku
tidak berjanji aku akan membocorkan semua rahasiaku kepadamu. Kecuali kau
memenuhi satu syaratku” Hades berkata dengan datar sambil terus menyisir
jarinya di antara jalinan rambutku.
Aku
memutar bola mataku dengan sengaja, bahkan aku harap Hades melihatnya. “Apa
yang kau mau?” Aku mendesah, ini lebih mirip menjalin hubungan dengan
seorang anak kecil yang tidak mau kalah
dan menyebalkan ketimbang dengan penguasa dunia kematian.
“Aku
tahu kau memutar bola matamu, kau akan dapat hukumamu nanti.” Hades
mengencangkan satu tangannya yang berada di pinggangku.
“Aku
tak peduli dengan hukuman darimu. Beritahu saja apa syaratmu, Hades?”
Mulutnya
melengkung ke atas, hingga matanya sedikit menyipit, “Menikahlah, denganku.”
Do you
always keep your phone battery in full-charged condition? Fear to lose network coverage? Or maybe you always bring your phone to
bathroom when you are take a bath? Beware, guys. Maybe you have a “Nomophobia”
conditions.
Based on
some sources, Nomophobia or No-Mobile-Phone Phobia can be explained as a
psychological condition where you are unable to pass a day without your mobile
phone. As a teenager, we can’t deny that we need communication with our
friends. And we know that mobile phone can help us to have a connection with
people arround us. But it’s a BIG NO when you cannot live without your mobile
phone in your hand. Actually, Phone is designed to help our task. And it’s
wrong and false when phone destroyed our interpersonal ability with people that
we loved.
From one poll, teenager would be more vigilant, teen’s can send more than 60 sms a day. And the worse is, people prefer to have a communication trough mobile-phone facility than have a direct communication. This condition can make a bad culture in our society, such us individualism personal.
Katanya jaman sekarang cari apa pun di google bukan hal yang susah, Katanya di google apa aja ada.
Tapi dari kemarin aku nyari Ebook novel terjemahan kok ya nggaaaa pernah ketemu.Aku udah nyari dengan berbagai keywords, satu kata, dua kata, tiga kata, tetep aja ngga ketemu -_-
Hujan, dapat kita kata merupakan anugerah tuhan kepada bumi yang sepertinya mulai sekarat ini.
Tapi benarkahan begitu?
Tak jarang kita melihat orang yang melihat hujan sebagai suatu petaka. Baik itu yang skalanya kecil, sampai yang besar. Petaka kecil dapat kita lihat, misal saja, dampak hujan kepada Jemuran ibu kita. Iya, Jemuran. Tampaknya memang hal yang sepele, tapi bayangkan jika di tempatmu turun hujan berhari hari, tanpa pernah matahari sekilas menampakkan diri. Apa yang akan kalian kenakan esok hari? Beratus ibu ibu di Indonesia mungkin sedang galau memikirkan nasib jemuran mereka saat ini, karena kebetulan, dari tadi siang hingga malam ini cuaca terlihat tak bersahabat.
Hades berdiri tegak di bibir sungai Acheron,
anak sungai Styx yang mengalir langsung di sisi istana Hades. Hening dan hanya
ada suara gemericik merdu suara aliran air sungai ini. Gemericik suaranya
seperti melodi sendu, sesuai dengan julukan sungai kesedihan yang tersemat pada
sungai ini. Aku mendekatinya, berdiri di belakang punggungnya yang menjulang.
Puisi ini merupakan karya dari adik kelasku, yang termasuk ke dalam Anggota Teater Bledhug SMA Negeri 1 Purbalingga. Kenapa aku memposting puisi ini? simple aja si, Puisi ini istilahnya gue banget. Terasa menggigit dan Jlebh total waktu membacanya. anyway, mari kita apresiasi salah satu karya dari Bledhugers yang fenomenal ini :)
Uuugh,
ada apa ini? Kenapa rasanya sangat sempit dan sesak? Tidak lagi nyaman untuk
tidur, dan aku rasa sudah tercukupi kebutuhanku akan tidur yang lelap. Aku
membuka mataku dan memutar kepalaku kebelakang. Hades masih terlelap di balik
punggungku sambil memelukku. Pantas saja begini sesaknya, dia memelukku seperti
aku adalah kado ulang tahun pertamanya seumur hidup. Begitu erat dan posesif,
melingkarkan kedua tangannya di atas perutku.
Aku
melepas kedua tangannya, kemudian membalik tubuhku perlahan, agar tidak
membangunkannya. Suara nafasnya teratur dan tenang, wajahnya yang pucat
terlihat datar, cenderung kekanankan. Jantungku mulai berdetak aneh dan
menimbulkan perasaan nyeri yang nikmat keseluruh tubuhku. Aku tergoda untuk
menelusuri wajahnya dengan ujung jemariku. Kuletakkan jari telunjukku ditulang
pipinya. Bergerak perlahan berpindah menuju hidungnya, dan kembali ke kelopak
matanya. Alisnya hitam lebat seperti rambutnya, dahinya seperti pualam. Tidak
ada lagi kerutan disana seperti biasa. Kupindah jemariku menelusuri kembali
tulang hidungnya, menuju bibir merahnya. Bibir itu sedikit membuka saat aku
meletakan jariku di atasnya. Lembut dan ada kehangatan disana. Bibir yang
dengan kurang ajarnya pernah mencuri ciuman pertamaku. Aku melepas jemariku
dari wajahnya, tapi tak kulepas pandanganku dari wajahnya.
Inikah
laki laki yang tulus mencintaiku?
Good morning evribadeh :D
Pagi ini aku masih berada di UKS tercinta bersama teman teman seperjuangan di Bharega. Ada acara Intern yang mewajibkan kita untuk bermalam di sini. Mulai dari Sabtu siang sampai Minggu pagi. Dari awal acara hingga saat ini, aku merasa ikatan yang kuat antar anggota Bharega 21. Semua terasa begitu ringan walau harusnya berat, hangat walau kita tidur di lantai beralas selimut (dan seprai juga -_-)
Banyak cerita menarik saat aku bermalam disini. Kemarin malam, aku dan beberapa anak tiduran di lapangan basket, bahkan ada beberapa yang akhirnya ketiduran di situ dan harus di gusah biar balik ke UKS :D
Melihat bulan keperakan dan sedikit kerlip bintang. Beratap langit beralaskan bumi, kita tertawa, salng mengungkap rahasia, belum mandilah, pengin kentut lah, iri sama pacar orang lah, apa saja kita ceritakan. Aku yang awalnya galau karena merasa Jones menjadi terhibur dengan kekoplakan kawan kawanku saat itu. Hati menghangat dan senyum terulas lebar di wajahku. Aku tak mau malam ini berakhir :')
Pagi ini aku masih berada di UKS tercinta bersama teman teman seperjuangan di Bharega. Ada acara Intern yang mewajibkan kita untuk bermalam di sini. Mulai dari Sabtu siang sampai Minggu pagi. Dari awal acara hingga saat ini, aku merasa ikatan yang kuat antar anggota Bharega 21. Semua terasa begitu ringan walau harusnya berat, hangat walau kita tidur di lantai beralas selimut (dan seprai juga -_-)
Banyak cerita menarik saat aku bermalam disini. Kemarin malam, aku dan beberapa anak tiduran di lapangan basket, bahkan ada beberapa yang akhirnya ketiduran di situ dan harus di gusah biar balik ke UKS :D
Melihat bulan keperakan dan sedikit kerlip bintang. Beratap langit beralaskan bumi, kita tertawa, salng mengungkap rahasia, belum mandilah, pengin kentut lah, iri sama pacar orang lah, apa saja kita ceritakan. Aku yang awalnya galau karena merasa Jones menjadi terhibur dengan kekoplakan kawan kawanku saat itu. Hati menghangat dan senyum terulas lebar di wajahku. Aku tak mau malam ini berakhir :')
Beberapa hari kemarin, guru bahasa inggrisku yang bernama Bu Ning memutarkan sebuah lagu di kelas untuk bahan latihan listening. Sesaat aku terhanyut dan menikmati lagu itu*ciaa*
Sejak kejadian kemarin aku berusaha untuk tidak berpapasan atau bertemu
dengan Hades. Menghindarinya sebisa mungkin, sejauh mungkin. Belum tampak
keberanianku untuk menghadapi daya pikat yang ada di mata dan wajahnya. Hidung
dan dagunya. Oh, dan bibirnya. Hmm. Ku usir semua bayang peristiwa memalukan
kemarin saat dia menciumku. Benar benar membuat perutku terasa berisi jutaan
kupu-kupu.
Aku melamun sambil berkeliling di istana seorang diri. Benar benar suram
tempat ini, walau begitu tetap terlihat kemegahan di setiap sudut dan guratan
di dinding istananya. Langkahku terhenti di salah satu pintu yang terlihat
berbeda dari pintu-pintu yang lain. Daun pintunya terbuat dari kayu yang tampak
sangat kuat dan mengkilat. Berwarna kecoklatan dan berornamen klasik. Pahatan
daun zaitun menghiasi pinggiran pintu ini. Sederhana tapi tetap memiliki nilai
keindahan tersendiri. Gagang pintu ini berwarna keemasan, berbentuk lengkung
dengan luwesnya. Penasaran, aku membuka pintu ini perlahan. Suara berderit
pelan memecah keheningan.
Aku
terbangun dengan kepala yang terasa sangat berat. Di meja samping sudah
tersedia anggur di cawan dan beberapa buah buahan. Aku lapar tapi aku menahan
diri. Aku tahu, ini adalah makanan dunia bawah tanah. Bila aku memakannya maka
selamanya aku tak akan bisa kembali ke dunia atas. Itu yang ibuku pernah
ceritakan padaku. Aku hanya mengambil anggur tersebut dan meminumnya sampai
habis. Kini perasaanku jauh lebih tenang.
Apa
selanjutnya?
Aku termasuk orang yang mellow kalau menyangkut urusan yang
begituan. Malah condong ke kategori Alay. Perasaanku termasuk sensitif,
susah lupa sama kejadian yang sekiranya menyedihkan atau menyakitkan
buatku. Jadi kalau patah hati susah sembuhnya -_-
Dingin
sekali di sini.
Dimana
aku?
Aku
membuka mataku perlahan. Dan yang pertama kulihat adalah kelambu berwarna
transparan di atas kepalaku. Demi Gaia, di mana aku sekarang? Aku ingin bangun
tetapi badanku terlalu lemas.
Aku
memperhatikan sekelilingku dari balik kelambu. Aku berada di suatu ruangan yang
mungkin bisa disebut dengan kamar. Tempat ini remang remang karena hanya ada
beberapa batang lilin berpendar dimeja dekat kasur dimana aku berbaring. Ada
perapian didekat pintu namun tidak menyala dan hanya menyisakan beberapa onggok
kayu bakar. Ada satu meja lagi di dekat perapian itu. Cermin besar bergabung
bersama meja tersebut, sehingga nampak seperti meja untuk bersolek. Ada juga
lemari yang cukup besar dan memiliki ukiran yang sangat rumit. Terlihat sangat
megah dan mewah. Namun, secara keseluruhan, ruangan ini gelap dan suram.
Seperti telah lama tidak dihuni.
Saat
aku sedang mengedarkan pandangan mataku kesekeliling ruangan ini, tiba tiba
pintu di ketuk dengan lembutnya. Jantungku melonjak. Astaga, siapa itu?
Penculikku kah?
Ini
benar benar hari yang sempurna untuk menikmati indahnya bumi. Sinar matahari
sedang terasa begitu cerah. Pasti Helios sedang memiliki mood yang baik pagi
ini. Kereta kencana emasnya telah diperbaiki oleh Hephaistos. Keretanya patah
di bagian roda karena dipermainkan oleh beberapa Nimfa nakal. Hampir saja
kereta itu ‘pensiun’ dari pekerjaannya sehari hari, mengantar Helios memandu
matahari mengelilingi Gaia, sang bumi. Tak bisa dibayangkan bagaimana jika
kereta kencana Helios benar benar tidak dapat digunakan lagi. Habislah dunia
ini.
Aku
berhenti melamunkan soal kereta kencana milik Helios dan mulai berjalan keluar
dari kamar dan mengambil segelas air serta beberapa sendok madu di meja dapur.
Lezat seperti biasa. Hmm. Bosan rasanya di rumah. Aku berjalan menuju jendela
dan membukanya lebih lebar. Angin segar langsung meniup ramput di dahiku.
Sepertinya akan menyenangkan kalau berjalan disekitar rumah. Aku berjalan
menuju pintu depan rumah.
Dear readers :)
Hari ini termasuk hari yang bersejarah dalam napak tilas kehidupanku di dunia *dunia maya khususnya. Of course karena hari ini, malam menjelang pagi ini, dikamar tidurku, aku pertama kali memposting 'sesuatu' di blogku ini. Perlu diketahui blog ini sebenarnya sudah terdaftar cukup lama, sekitar tahun 2009, tapi karena faktor kesibukan *dan bingung caranya ngeblog* aku tak pernah membukanya lagi. Entah mengapa malam ini aku terketuk hatinya untuk mengurus blogku yang lama udah lama 'ora keruwat', waktu aku buka dashboard dan segala macamnya, aku tertawa sendiri. ya ampun, cupu banget tampilan blogku. acak acakan ora nggenah -_-