Sajak Penuh Kutukan

by - 16.16.00



Ironis
Ya, dunia ini sungguh ironis dengan segala kehablurannya
Membiaskan cahaya bermakna ambigu
Membuat aku teersesat di antara persimpangan jalan

Memang ironis
Bagaimana bisa seluruh perkamen takdir ini terlaksana?
Mengapa panah tajam bersepuh emas milik Eros, sang dewa cinta
Yang bermakna kasih di setiap ujungnya,
Berubah menjadi panah tumpul berlapis timah
Yang bermakna kebencian tak berkesudahan?

Aku berubah menjadi sekelam Abyss
Hasrat untuk mencacah setiap jengkal tubuhmu
Membuat aku menari dengan penuh suka cita
Ambisiku mengoyak keberadaanmu
Membuatku berlinang kebahagiaan
Menginjak harga dirimu sungguh menentramkan jiwa
Mengutukmu di tiap hela nafasku,
terdengar seperti simfoni malam yang lembut

Salahkah aku?
Tidak.

Karena bahkan Tartarus jijik menelanmu!
Ia malu menelan makhluk penjilat ludahnya sendiri semacam kau!
Tak sungkan dia memuntahkanmu keluar dari nerakanya!
Aku memperbudak Alastor, agar aku terus mendendam kepadamu!
Phobos dan Deimos kukirim sebagai hadiah manis untukmu,
Hadiah yang akan mengirimmu ke pesakitan!
Mengusirmu dari keriangan tanah penuh rerumputan!

Tegakah aku?
Tidak.

Aku hanya dahaga atas darahmu yang tak seberapa nilainya
Lapar akan suara jeritan melengkingmu
Mendamba kau menghamba di atas ujung kakiku
Dendam dan sakit atas perlakuanmu padaku,
tak akan terbayar lunas di makan waktu!

You May Also Like

0 komentar

Pengunjung yang baik selalu meninggalkan komentar :)