Puisi karyaku ini aku dedikasikan untuk seseorang yang pernah mengisi hariku selama hampir 14 bulan. Terimakasih kamu, pernah begitu menghargai keberadaanku di dunia ini. Semoga rahmat dan kasih Tuhan mnyertaimu, sepanjang hidupmu.
Februari
Sudah sekali berganti kalender bersamamu
Februari hingga Februari
Penghujan hingga kemarau
Satu hingga tiga puluh hari
Teringat duka di awal April
Ia menolak berganti kalender bersamaku
Aku tersesat di rumitnya April
Mei menantiku dengan keangkuhannya
Memaksaku berjalan goyah sendiri
November sampai Desember
Pagi sampai malam
Subuh sampai senja
Tak seriuh dahulu
Biar saja mereka kata aku lemah!
Apa peduli mereka soal jeritanku?
Tak kugubris kalimat hinaan mereka!
Tahu apa mereka sakitnya tertolak?
Aku rindu Februariku
Ingin berganti kalender bersamanya
Berulang kali lagi
Untuk My Best Man di sana, jangan khawatir, aku berusaha melebur semua perasaan hinaku ini kepadamu. Karena kini bahkan merindukanmu membuatku merasa begitu berdosa. Aku mencoba.
Dan aku harus terus berusaha..
0 komentar
Pengunjung yang baik selalu meninggalkan komentar :)