Bunda,
Terlarangkah
dunia ini untukku?
Desiran
nafas bumi di lautan tak pernah kujamah
Sudut
perkotaan tak pernah terekam dalam memori
Sorot
rembulan tak pernah sampai ke jendelaku
Aku
terlalu ringkih untuk semua itu, katanya
Mungkin
karena aku adalah tulang berbungkus kulit
Yang
dikenal tubuh ini hanyalah jarum dan obatan
Namun
aku benci keduanya
Ayah,
Kau
kata aku gadis tercantik di dunia ini
Benarkah
begitu?
Gadis
cantikkah namanya,
bila
kulitmu tak ubahnya serapuh kertas
Serta
bibirmu meretak sekering kemarau?
Masihkah
aku terlihat normal,
dengan
helaian rambut yang menggugur
Serta
mata melingkar sekelam gerhana?
Maaf,
Ayah
Aku
menyangsikannya
Gadis
manis akan bertemu dunia yang hangat
Bukan
dengan meja jagal yang beku
Akan
memilih kemana dia akan berpetualang
Bukan
memilih kepada siapa ia akan menyerahkan nyawanya
Itulah
yang aku tahu, Ayah
Bunda,
sanggupkah aku bertahan?
berlayar
menuju tanah kekal abadi?
Melihat
mimpiku tenggelam di balik gulungan ombak
Hanya
karena aku berbeda?