Baterai laptop termasuk komponen penting dalam laptop, kalau diibaratkan, processor adalah otak dan baterai adalah jantungnya. Penting sekali menjaga kualitas baterai laptop agar kinerja laptop kita tidak terganggu. Namun, kebanyakan orang *termasuk saya* tidak paham cara merawat baterai laptop yang benar. Setelah blogwalking ke tetangga sebelah, akhirnya saya mendapat serentetan cara yang simpel namun bermanfaat untuk menjaga performa baterai laptop kita. Berikut cara cara menjaga baterai laptop yang baik dan benar :)
Another bledughers poems, karya Ema, anggota muda Teater Bledhug kita yang bawel :D
Muda, karena dia baru masuk teater waktu udah kelas 11, jadi bisa kita bully perhitungkan sebagai angkatan adik kelas :D
Menurutku Ema ini ratunya galau, tiap kata kata yang keluar dari mulut unyunya ini pasti ngga jauh jauh dari puitisisme *opo iki* dan galauisme, pokoknya hampir mirip gitu deh sama gueh -_-
Karena bakatnya menggalau inilah dia bisa meramu kata kata menjadi puisi yang membuat banyak orang tergigu karena saking jlebhnya si puisi itu, kok aku bisa bilang gitu? ya soalnya aku sering ngalamin si, habis baca puisinya Ema aku langsung mojok meratapi nasib -_-
Tapi puisi yang mau aku angkat ini ngga termasuk puisi galau, masih dini hari gini mbaca puisi galau ya sama aja bunh diri, ck -_-
Daripada kelamaan nglantur yuk di cek sekarang :D
Aku
membuka kelambu dan masuk kedalam kenyamanan kasurku. Memejamkan mataku, merasa
dikuasai oleh rasa lelah setelah seharian mendampingi Hades. Lamarannya
berputar di kepalaku berkali kali.
Hades
bukan pria yang baik untuk semua orang. Jiwanya sudah segelap Tartarus,
begitulah kabar burung yang beredar. Tak pernah dia berbelas kasih kepada roh
roh yang datang ke Underworld. Egois
dan tak berperasaan. Dia menculikku, dan menebar pesonanya padaku hingga aku
terjerat. Dan aku tak bisa menghindar dari perangkapnya yang manis ini.
Aku
terus bergelung dalam kasurku, memikirkan matang matang semua pilihan yang ada.
Dan ternyata, yang ada hanyalah tak-ada-pilihan. Memang benar kata Hades, ibuku
jelas akan menolak bila ia datang kepadanya dan mengatakan ingin menikahiku,
tapi itu kan yang selalu di lakukan ibuku kepada setiap pria yang mendekatiku?
Jadi buat apa aku memikirkan pendapat ibuku?
“..Berhentilah
memikirkan pendapat orang lain, bahagiakanlah dirimu sendiri terlebih dahulu”
Kata
kata Hades terngiang di benakku. Selama ini aku bahagia bersama ibuku. Dia
memberi segala yang aku mau, kecuali cinta dari lawan jenis. Ia ingin agar aku
selalu menjadi miliknya. Dan Hades menawarkan kebahagiaan yang aku dambakan
itu, dengan penuh resiko tentu.
Cintakah
aku padanya? Ya, aku mencintainya. Sejujurnya aku bahagia di sini, bersamanya.
Mulut pembualku awalnya mengatakan kalau aku tak yakin aku akan bahagia di
sini. Semakin bergulirnya waktu, aku semakin tak yakin kalau aku tak bisa
bahagia di sini.
Aku
seperti memiliki dua kepribadian dan dua jiwa dalam satu tubuh. Dilema antara
tetap tinggal atau kembali, yang menyiksaku semakin dalam.
“Aku tak akan
membiarkan hal itu terjadi.”
Hades
tak akan membiarkanku menolak lamarannya atau melepaskanku ke upperworld. Membuat harapanku dapat
kembali semakin sempit. Menjalin hubungan dengannya sebagai kekasih tak sesulit
menjadi pengantin abadinya. Haruskah aku korbankan kemerdekaanku atas upperworld demi dapat berdampingan
dengan pria yang aku cintai?